Selasa, 19 Mei 2009

Baru Dinda Yang Lolos

Bulan April merupakan bulan paling tinggi mobilitas di antara saya dan dua anak, Dinda dan Anggia. Saya berjuang untuk lolos dari calon legislatif, Dinda diwisuda sekaligus usaha mencari kerja, sedangkan Anggia menempuh ujian akhir SMA.

Hasilnya untuk sementara sudah ketahuan. Pemilu 9 April lalu belum meluluskan saya ke Senayan. Saya terima dengan positif, kalah tapi bertambah pengalaman dan networking saya. Sementara itu untuk Anggia, pengumuman ujiannya baru dikeluarkan pada 13 Juni. Tapi dari keikutsertaan ujian ke Simak Universitas Indonesia ia gagal. Memang masih ada ujian masuk bersama perguruan tinggeri negeri (SNMPTN) pada bulan Juni. Tapi, untuk perguruan swasta ia sudah diterima di London School. Ia memang ingin melanjutkan ke bidang komunikasi.

Nah, ternyata yang baru lolos di antara kami pada "ujian April" itu adalah Dinda. Ia sudah diterima untuk job trainning di Pupuk Kalimantan Timur (PKT), sebulan sebelum diwisuda di ITB, 18 April. Karuan saja ia harus minta izin untuk wisuda walau baru sebulan di Bontang, pusat PKT.

Perjalanan dari Bontang ke Jakarta dan Bandung dan sebaliknya cukup menguras konsentrasi tenaga dan pikiran. Maklum ia harus lewat darat dari Bontang ke Balikpapan yang ditempuh dalam 5 jam dan dilakukan pada malam-hingga pagi hari.

Wisuda pada 18 April di Gedung Sabuga Bandung berjalan lancar. Tidak terasa sudah empat tahun lamanya kami orangtua mahasiswa pernah dikumpulkan di tempat itu lalu dijamu dosen di tempat kuliah, pada waktu itu kami melakukan hal sama lagi walau kali ini menghadiri pelepasan anak-anak kami dari ITB.

Begitu pula perjalanan pulang Dinda ke Bontang, berjalan lancar. Dan, sekarang ia sedang menjalani hari-hari uji coba menjadi karyawan perusahaan pupuk terbesar di Tanah Air itu. Dia memang memilih untuk bekerja dulu sebelum melanjutkan S2-nya.

God Bless You!

Tidak ada komentar: