Rabu, 11 Februari 2009

CALEG NOMOR 7

Ya, saya harus mengumumkan diri bahwa saya sekarang ini sejak Oktober tahun lalu terdaftar sebagai CALON LEGISLATIF (CALEG) ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT (DPR) RI dari Partai Demokrat. Saya masuk dalam Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat III dan bernomor urut 7. Dapil ini mencakup daerah Kabupaten Cianjur dan Kotamadya Bogor.

Tak syak lagi sejak saat itu juga saya melakukan sosialisasi ke dapil saya. Sampai saat ini sudah hampir 75 titik yang sudah saya kunjungi. Dari daerah persawahan, gunung, hingga kampung, dan perkotaan. Cukup melelahkan sudah pasti, tapi inilah perjuangan saya untuk dapat mengabdi lebih tinggi lagi kepada bangsa dan negara.

Bukan berarti pengabdian saya selama ini sebagai wartawan Tabloid BOLA kurang pengabdian untuk bangsa dan negara, namun dengan misalnya saya jadi sebagai anggota DPR bisa lebih leluasa lagi dan menjadi perhatian besar bagi pihak-pihak yang saya akan kritisi.

Program saya sesuai dengan warna Partai Demokrat yang merupakan partai pemerintah, saya berusaha untuk mensukseskan program-program pemerintah, khususnya yang pro rakyat. Apa saja itu ? Misalnya Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM, Jamkesmas, BOS, bibit unggulan gratis, subsidi pupuk, raskin, dan banyak lagi.

Program saya tambah dengan background sebagai wartawan yang sudah berkecimpung 25 tahun dalam liputan olahraga. Saya ingin memajukan olahraga Indonesia, khususnya tentu daerah pemilihan saya.

Kenapa pula saya memilih Partai Demokrat sebagai saluran aspirasi saya? Partai ini merupakan partai terbuka yang menganut faham nasionalis dan religius. Terbuka untuk kaum nasionalis tapi religius. Tidak mengenal golongan, agama, maupun ras. Setiap golongan, agama, dan ras yang hidup di Indonesia layak menjadi anggotanya dan layak untuk diperjuangkan nasibnya.

Tambahan lagi adalah sosok "the legend" partai ini, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, yang sampai sekarang menjadi Presiden Republik Indonesia dengan kemampuan yang cukup bagus dan masih terbilang bersih. Dalam memecahkan masalah dan intelektual, serta etika berpolitiknya, termasuk idola saya.

Dalam beberapa kali kesempatan bertemu dan mendengar arahannya, semakin menebalkan kekaguman itu. Semakin menebalkan sikap demokratis dan terbuka di dalam diri. Sudah lebih lima tahun saya berada dalam lingkaran itu.

Perebutan nomor urut memang sempat terjadi ketika belum dimentahkan undang-undangnya sehingga menjadi suara terbanyak seperti sekarang ini. Berada di nomor 7 berpeluang sama besar dengan caleg lain. Nomor 7 menjadi penuh arti buat saya. Nomor ini adalah nomor favorit saya sejak remaja. Ketika kumpul-kumpul main sepakbola, nomor 7 selalu saya pilih. Rumah saya di Cipanas yang sekarang menjadi Posko, juga bernomor 7.

Mau tahu lagi makna no. 7? Hari ada 7, dalam agama langit berjumlah 7, begitu pula dengan cerita-cerita rakyat, sumur berjumlah 7. Kebetulan pula pada tahun ini Partai Demokrat berulangtahun yang ke-7.

Insya Allah nomor 7 jadi dan tidak mengecewakan!