Selasa, 23 Desember 2008

SELAMAT NATAL DAN TAHUN BARU

1430 HIJRIAH DAN 2009 MASEHI

Minggu, 21 Desember 2008

Satu Hari Kuliah Kebudayaan

Sabtu, 13 Desember 2008, saya datang kembali ke kampus Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta. Seperti biasa, dari Jakarta saya menggunakan kereta api menuju Kota Gudeg itu. Datang pagi hari, mandi dan berbenah sampai sarapan di stasiun Tugu, kemudian langsung menuju kampus di Teknika Utara itu.

Kuliah kali ini merupakan kuliah umum. Saya yang terdaftar sebagai mahasiswa Pra-S3, hadir bersama ratusan mahasiswa dari segala tingkatan, baik S1, S2, S3, bahkan beberapa dosen juga hadir.

Siapa pemberi kuliah? Dialah Prof. Dr. Irwan Abdullah, yang juga menjabat sebagai Direktur Sekolah Pasca UGM. Tema kuliahnya : "Satu Hari Kuliah Budaya Bersama Prof. Dr. Irwan Abdullah." Jadwal kuliahnya nonstop, dari pukul 09.00 wib sampai pukul 16.00 wib.

Tanpa henti? Memang begitulah. Selama itu dosen yang berasal dari Aceh ini tak henti memberikan penjelasan kuliah yang terdiri dari tujuh materi tersebut. Sesekali dia mengundang dosen tamu untuk memperjelas bahasan. Di saat seperti ini, sesekali dia menyantap buah atau makanan ringan hingga minum yang disediakan.

Selama itu pula para mahasiswa dengan setia menyimak kuliah. Para mahasiswa dibebaskan keluar masuk ruangan asal tidak mengganggu. Untuk minum maupun makan kecil disediakan. Menu makanan memang tidak berat, khas anak kuliahan macam pisang rebus, kacang rebus, somay, hingga bakso.

Meski diselipi oleh rasa kantuk, tapi kuliah sehari itu saya selesaikan tepat waktu. Bisa jadi bentuk kuliah seperti ini merupakan rekor sepanjang perkuliahan di negeri ini. Sayang panitia tidak mengundang pihak Rekor MURI.

"Melihat antusias seperti ini saya semakin yakin ilmu budaya ke depan semakin banyak yang menggemari," ujar Irwan Abdullah. Selain teori-teori dikedepankan, ia juga menampilkan para pekerja seni di awal dan akhir kuliah lewat karya-karyanya, yakni para komunitas Aceh dan penari humor Didik Ninik Towok.

Sehari di Yogya saya akhiri dengan makan nasi gudeg Bu Ahmad bersama sohib Widiyantoro. Rasa gudegnya...uenak tenan.