Rabu, 20 Februari 2008

Yogyakarta, 16 Februari 2008

Tanggal ini mengisi catatan baru lagi dalam perjalanan hidup saya. Busyet dah, saya nggak nyangka di tanggal itu yang jatuh pada hari Sabtu, saya dinyatakan lulus dalam sidang tesis S-2. Tesis berjudul "Formulasi Strategi Bersaing Tabloid BOLA dalam Industri Media Olahraga" dinyatakan lulus dengan nilai A dan tanpa revisi.

Alhamdulillah, begitu saya ucapkan ketika dua penguji Drs. Eko Budiwiyono MBA dan Dr. Agus Setiawan MSc menyatakan saya lulus dengan nilai A. Itu adalah perjalanan akhir kuliah saya di MM UGM selama kurang lebih dua tahun. Saya kuliah di Jakarta setiap akhir pekan mulai Juni 2006. Sementara itu ketika pendadaran tesis dilakukan di Kampus MM UGM di Jl. Teknika Utara, Barek, Yogyakarta. Menurut rencana wisuda akan dilakukan di sana pula pada 24 April mendatang.

Bukan hanya saya saja yang diuji ketika itu, juga dua rekan saya di kelas, yaitu Widyarini dan Danny Kosasih. Mereka juga dapat A dan tanpa revisi. Bagi saya mereka wajar mendapatkan nilai itu. Ninin --panggilan Widyarini-- dan Danny adalah bintang kelas yang selalu mendapat A dalam ujian mata kuliah di tiap semester. Mereka adalah lulusan S-1 dari Universitas Indonesia. Ninin yang sekarang bekerja di Bank Niaga adalah lulusan psikologi, sedangkan Danny lulusan Fakultas Ekonomi. Usia mereka masih di bawah 40 tahun. Jangan-jangan Danny under 30 nih.

Biar kita-kita sudah pengalaman sidang skripsi, tetap saja menghadapi pendadaran tesis yang dimulai pukul 10.00 WIB itu terasa tegang. Ninin nggak bisa tidur semalaman. Danny yang sekamar dengan saya malah bermimpi sudah menjalani sidang. Wah, pokoke pada tegang.

Saya mendapat giliran pertama untuk disidang. Dua penguji meminta menjelaskan materi tesis, saya jawab dengan lumayanlah matang. Setelah itu pertanyaan bertubi-tubi datang, saya juga menjawab dengan lancar. Tidak kurang dari satu jam, pendadaran itu berakhir.

Selanjutnya giliran Danny. Waktu yang dihadapi juga tak jauh berbeda dengan saya. Begitu juga dengan Ninin.

Usai kami sidang, para penguji rapat dulu. Setelah itu satu persatu dipanggil lagi. Saya ke luar bergembira, Danny juga, lalu disusul oleh Ninin. Horeee, lulus!

Kami mengikuti rekan-rekan sekelas yang lebih dulu lulus, yaitu Tiara dan Ronat. Satu angkatan tapi lain kelas yang sudah lulus juga ada, yaitu Umar Hasan, Sigit, Yanuairus, Zaini, dan Sadli. Lumayanlah, kalau untuk kelas saya masuk tiga besar, sedangkan untuk angkatan saya berada di nomor 8 dari sekitar 60 mahasiswa angkatan Akhir Pekan 6.

Acara ngubek-ngubek Malioboro yang kami rencanakan sebelumnya akhirnya berlangsung mulus dan riang. Makan siang di Pondok Cabe daerah Gejayan. Saya referensi bagi yang ingin ke Yogya, bosen dengan gudeg, mampir deh ke resto ini. Mantap. Apalagi sambelnya, dari yang biasa sampai yang pedasnya minta ampun. Untuk oleh-oleh kami membawa gudeg Bu Ahmad dan bakpia nomor 25.

Tentu oleh-oleh yang paling berharga adalah tanda kelulusan sidang tesis yang ditandatangani dua penguji itu. Thanks, God!